12 Mei 2009

Edelweiss, kepunahan dari keabadian


Edelweiss (Anaphalis Javanicus) adalah bunga yang sangat terkenal di kalangan para pendaki gunung. Karena ekosistemnya yang berada di ketinggian 2000-2900 mdpl (meter diatas permukaan laut), tidak semua orang dapat menikmatinya secara langsung.

Sebenarnya ada perbedaan antara Edelweiss Jawa (Anaphalis Javanicus) dan Edelweis Eropa (Leontopodium alpinum), terlihat jelas dari nama latinnya yang sangat berbeda, Edelweiss Eropa memiliki bunga yang lebih besar dan cantik seperti pada gambar di bawah ini. Edelweiss Eropa juga bukan merupakan bunga yang berrumpun seperti Edelweiss Jawa.


Bunga ini juga disebut sebagai bunga abadi karena tidak akan layu meskipun sudah dipetik dari pohonnya, sehingga banyak orang yang menjadikan bunga ini sebagai salah satu oleh-oleh favorit saat mendaki gunung, ada yang menjadikannya sebagai hiasan rumah, hingga ungkapan cinta kepada kekasih.

Bunga ini merupakan bunga yang dilindungi mengingat ekosistemnya yang hanya ada di pegunungan tinggi dan populasinya yang terbatas. Namun "status" ini tidak menghalangi para "pencuri" Edelweiss untuk memetik -dan merusak- bunga Edelweiss. Beberapa larangan memetik bunga ini sudah ditetapkan di berbagai gunung di Indonesia, namun sekali lagi ini tidak dapat menghentikan aksi "pencurian" liar ini.

Banyak orang yang merasa bangga dengan serumpun bunga Edelweiss di tangannya, melambangkan kegagahannya menaklukkan ganasnya gunung yang didaki. Tapi itu hanyalah persepsi orang-orang bodoh yang tidak tau pentingnya kelestarian alam ini. Alam tidak untuk ditaklukkan, dan Edelweiss bukanlah bunga hiasan.


Merupakan sebuah tanda kebodohan berbangga hati dengan membawa Edelweiss turun ke dataran rendah, toh bunga ini akan berubah warna setelah dipetik, tak sesegar saat tumbuh anggun diatas daun-daun hijaunya. Kenapa tidak pandan laut saja yang dibawa ke rumah? atau murbei yang bisa tumbuh di dataran 100 mdpl? Toh semuanya juga tidak ada di sekitar rumah anda.

Dilema ini sudah menjadi tanggung jawab bagi kita para penggiat alam yang kerap berkecimpung di habitat bunga Edelweiss. Mari kita bersama-sama saling mengingatkan untuk menjaga kelestarian bunga Edelweiss atau setidaknya mengingatkan diri sendiri untuk tidak "mencurinya".








blog comments powered by Disqus