09 Juni 2009

Pagi yang menakjubkan


Pagi ini memang menjadi pagi malas bagiku, dimana tidak ada jadwal yang cukup tercatat di otakku saja. Sebenarnya aku tak berniat untuk terbangun terlalu pagi, mengingat kakiku masih terasa pegal karena bermain futsal sore kemarin. Terlebih karena tidurku yang begitu pulas malam tadi hingga malas rasanya ku beranjak dari tempat tidurku yang sempit.

"Ta..Bangun, bangun Ta" teriak Yayak dari depan pintu kamarku.

Malas rasanya ku membuka pintu kamar yang terlihat sangat jauh itu, tapi tak apalah, aku bisa tidur lagi setelah membuka pintu .

"Ada apa Yak?" kutanya dengan mata belum penuh terbuka

"Gak ada apa-apa, cuma pengen bangunin aja..hehe"jawabnya sambil memalingkan badan dan beranjak dari halaman kamarku.

Huff, ternyata dia hanya iseng saja membangunkanku, kukira ada sesuatu yang penting hingga dia harus membangunkanku pagi ini. Kembali ku merebahkan badanku diatas tempat tidurku dan meninggalkan pintu kamar dalam keadaan terbuka, bunyi gesekan per kawat dipanku yang telah berumur 8 tahun ini sedikit mengganggu telingaku. Aahh..nikmat rasanya ku kembali dimanjakan selimut tipisku.

Pagi ini terasa begitu berbeda di kostku yang memang berada di kawasan pegunungan Jogja. Ya, pagi ini cuaca sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mendung menyelimuti langit yang terlihat dari tempat tidurku, angin sejuk pun bertiup perlahan seakan tak mengijinkanku kembali terlelap. Sungguh segar udara pagi ini, hingga aku tersadar dari malasku, dan tak ingin melewatkan pagi yang menakjubkan ini.

Sebotol teh dingin kubeli di toko depan kostku setelah ku cuci mukaku yang penuh mimik kemalasan pagi ini, kunyalakan laptop bututku, sambil mendengarkan lagu "Home" by Chris Daughtry, ditambah koneksi internet yang sangat menyenangkan pagi ini, tangganku tak mau berhenti menekan tiap tombol keyboard saat kumulai menulis tulisan ini.

Ya, Pagi ini cuaca begitu segarnya sehingga menghapus rasa malasku. Cuaca yang sangat bersahabat ini di tengah asrinya desa tempat ku singgah beberapa tahun terakhir ini, akan kah dirasakan oleh adik-adik kita nanti 10 tahun mendatang?Apakah pohon-pohon yang ada di sekitar kostku masih tetap ada 15 tahun mendatang?Apakah segarnya udara dan angin ini masih mau bertiup menyegarkan manusia yang entah masih punya rasa peduli dengan alam atau tidak?

blog comments powered by Disqus