28 Maret 2009

Menelusuri jejak sejarah kota Semarang


Mengisi liburan hari raya Nyepi, kami (Saya, Yaya, Mirwan, Harry) melakukan perjalanan menelusuri jejak sejarah di kota Semarang

Diawali dengan keberangkatan yang tertunda beberapa jam karena sulitnya mencari mobil sewa pada hari libur, akhirnya kami memulai perjalanan kami dari Jogja pada hari Kamis 26 Maret 2009 pukul 12:30 dengan mengendarai mobil Avanza


Perjalanan kami cukup santai karena kami menyewa mobil untuk 24 jam, jadi kami tidak diburu oleh waktu, Pada pukul 13:30 kami berhenti di Magelang untuk makan siang. Kami makan di RM Ayam Goreng Bu Tatik (terletak di perempatan Mertoyudan). sajian yang dihidangkan sangat enak, Ayam bakar berukuran cukup besar dengan harga yang relatif murah untuk makanan dan rumah makan sekelas itu, yaitu Rp. 10.000 per orang.

Kami melanjutkan perjalanan pada pukul 14:00 dengan perut kenyang. Karena diantara kami hanya saya yang mengetahui rute perjalanan, maka saya tidak diperbolehkan untuk tidur meskipun sebenarnya sangat mengantuk. Tujuan pertama kami adalah mengunjungi rumah Okky (cinta saya), kami tiba di rumah Okky di Pringapus Karang Jati Semarang pukul 16:00. Setalah kami shalat ashar dan sedikit berbincang dengan orang tua dan adik Okky (Okky sedang tidak di rumah), kami melanjutkan perjalanan ke Tembalang (untuk membawa teman kami sebagai guide selama di Semarang) pada pukul 16:30.

Kami sampai di Tembalang tepat pukul 17:00. Kami langsung menuju kost sang guide (Gigih dan Engkek). Disana kami menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak dan mandi untuk melepas lelah sembari merencanakan perjalanan selanjutnya.

Sebelum memulai perjalanan, kami menyempatkan diri untuk mengitari kampus UNDIP atas, sekedar ingin tau saja. Kami berenam memulai perjalanan pertama ke Gombel pada pukul 19:00. Gombel adalah sebuah bukit dimana kita dapat menikmati pemandangan kota Semarang di malam hari. Pemandangan sangat indah di lihat di malam hari, dan kami mengisinya dengan bermain gitar dan bernyanyi bersama.

Kami melanjutkan perjalanan ke Simpang Lima pukul 20:00. Karena perut kami sudah kosong, kami tidak menyempatkan diri untuk berhenti di Simpang Lima, kami hanya memutarinya dan melanjutkan perjalanan ke kampus UNDIP bawah, di daerah itulah kami menikmati nasi kucing untuk menu makan malam kami.

Seusai menikmati makan malam di kucingan yang cukup nikmat dan mahal itu, kami melanjutkan perjalanan kami ke Lawang Sewu pada pukul 21:00. Lawang Sewu adalah sebuah bangunan tua peninggalan jaman Belanda, bangunan tersebut memiliki banyak sekali pintu, sehingga disebut Lawang sewu yang merupakan bahasa Jawa dari Pintu Seribu meskipun jumlah sebenarnya tidak mencapai 1000. Bangunan ini dibangun pada tahun 1903 dan selesai dan diresmikan pada tahun 1907. Awalnya bangunan ini digunakan oleh Belanda sebagai kantor kereta atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij, namun setelah direbut oleh Jepang, bangunan tersebut berubah fungsi sebagai benteng dan penjara.



Bangunan tersebut konon sangat menyeramkan, banyak orang yang mengaku melihat hal-hal ghaib disana. Kami memulai menelusuri gedung Lawang Sewu pada pukul 21:30. suasana cukup ramai karena hari itu merupakan hari libur nasional. Suasana didalam gedung tersebut sangat menyeramkan, lorong-lorong tua, kamar-kamar gelap berjejer di dalam bangunan yang memiliki luas kurang lebih 2 ha. Kami juga menyempatkan diri untuk menelusuri penjara bawah tanah yang sangat menyeramkan. Dan akhirnya kami menyelesaikan penelusuran pada pukul 23:30

Setelah menelusuri bangunan tersebut, kami segera menuju Tugu Muda yang berada tepat di depan Lawang Sewu. Di sana kami menikmati malam sambil berfoto-foto. cukup banyak pengunjung yang datang ke Tugu Muda. Taman yang ada di sekitar Tugu Muda memang sangat cocok untuk menikmati suasana malam dan berfoto-foto.

Kami melanjutkan perjalanan terakhir kami di kota Semarang tepat pukul 00:00. Tujuan kami adalah Kota Lama, dimana disana terdapat banyak sekali bangunan tua, suasana malam hari di Kota Lama sangat indah, bernuansa klasik dan misterius. Kami menghabiskan sisa-sisa tenaga kami di Kota Lama sembari menikmati sesi foto. Dan akhirnya kami kembali ke tembalang pada pukul 01:30

Pukul 05:30, hari masih gelap, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja. Kali ini kami tidak langsung pulang ke Jogja, kami menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Gigih di Grabag - Magelang. Kami tiba di sana pukul 07:30, sebagian dari kami tertidur di ruang tamu, dan sebagian memasak.

Seusai makan pagi menjelang siang, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja pada pukul 09:30. Dan akhirnya kami sampai di Jogja tepat pukul 11:00

bersambung...

23 Maret 2009

Earth Hour 2009



Vote Earth!. Itulah seruan dari aksi "Earth Hour" yang di galang oleh WWF. Aksi ini merupakan usaha WWF untuk turut menyelamatkan Bumi dari kehancuran. Aksi ini mengajak kita semua untuk melakukan sebuah langkah kecil yang sangat berguna bagi kelestarian Bumi ini. Sebuah aksi yang sangat baik dan bijaksana mengingat kondisi Bumi saat ini dan melihat sulitnya menyadarkan sebagian orang untuk menjaga kelestarian Bumi.

Tahun 2009 adalah tahun ketiga dari aksi ini. Earth Hour dimulai pada tahun 2007, dimana 2,2 juta jiwa di Sydney memadamkan lampu secara bersamaan, hal ini tentunya melalui dukungan pemerintah mereka. Pada tahun 2008, tercatat 50 juta orang memadamkan lampu secara bersamaan, bahkan beberapa lampu properti kota yang besar turut dipadamkan, sebut saja Golden Gate Bridge di San Francisco, Rome’s Colosseum, the Sydney Opera House dan billboard Coca Cola di Times Square turut dipadamkan untuk mendukung aksi ini. Dan di tahun 2009 ini, WWF mentargrtkan untuk mencapai jumlah 1 Milyar pendukung aksi ini.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mendukung aksi ini?
Mudah sekali jawabannya, kita hanya perlu memadamkan lampu dan peralatan elektronik secara bersama-sama pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2009 mulai pukul 20:30 - 21:30 waktu setempat. Ini hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun.

Apa efek dari pemadaman listrik tersebut bagi kita?
Tidak bisa dipungkiri, bahwa aksi ini membawa efek yang sangat baik bagi kelestarian Bumi kita. WWF menyebutkan, pemadaman listrik yang akan dilakukan di kota Jakarta sama dengan :
  1. 300MW (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa)
  2. Mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta
  3. Mengurangi emisi sekitar 284 ton CO2
  4. Menyelamatkan lebih dari 284 pohon
  5. Menghasilkan O2 untuk lebih dari 568 orang

Apa yang dapat kita lakukan saat pemadaman listrik?
  1. Undang teman dan keluarga untuk pesta “tanpa lampu” di depan rumah. Sajikan hidangan ringan yang merupakan produksi negeri sendiri, sambil bermain gitar dan bernyanyi bersama.
  2. Matikan lampu, komputer dan telepon selular. Gunakan waktu sunyi tersebut untuk berisitrahat dari dunia listrik dengan bermeditasi untuk rileksasi pikiran dan tubuh.
  3. Undang teman spesial untuk makan malam romantis atau hanya sekedar ngobrol sambil ditemani cahaya lilin.
  4. Undang teman-teman untuk kemping di halaman rumah. Menyanyikan lagu, berbagi cerita-cerita seram, dan membuat jagung bakar di perapian.
  5. Melemaskan otot dan serta menenangkan pikiran dengan berendam menggunakan garam mandi sambil ditemani cahaya lilin.
  6. Matikan komputer dan menulis surat menggunakan kertas dan pena sambil ditemani cahaya lilin, seperti halnya yang dilakukan oleh orang pada masa belum ada listrik.
  7. Bersama teman atau keluarga bermain tebak-tebakan, catur atau kartu sambil duduk- duduk di depan rumah.

  8. Main tebak-tebakan bayangan senter.
  9. Lihat langit malam melalui teleskop [jika punya] dan nikmati indahnya pemandangan bintang di langit.
  10. Ambil foto atau video bagaimana kamu dan keluarga menghabiskan waktu pada Earth Hour dan jadikan foto dan video keluarga anda sebagai inspirasi orang lain dengan mengirimkannya ke halaman TAKE ACTION di www.earthhour.org/indonesia klik Facebook, Flicker atau YouTube. Dan, jangan lupa ceritakan kisah seru keluarga anda dengan mengirimkan artikel ke tim Earth Hour Indonesia di climate@wwf.or.id


Mudah bukan?
Mari kita selamatkan bumi!!!


Sumber : www.earthhour.org/

bersambung...

17 Maret 2009

Empire XXI Jogja



Empire XXI, Bioskop baru di Jogja yang baru diresmikan tanggal 13 Maret 2009 kemarin. Bangunannya terkesan Elegan dipandang dari luar, begitu pula di dalamnya. Mobil-mobil berjejeran di parkiran depan Empire XXI.

Aku mendapat kesempatan mencicipi bioskop baru tersebut pada hari kedua setelah pembukaan, kebetulan Okky (Cewekku) lagi di Jogja. Langsung aja kami coba nonton salah satu film baru Jim Carey, Yes Man. Tapi sayang waktu itu HPku sedang di service center, jadi hanya ini foto yang bisa diambil..hehehe

Tidak ada yang sangat istimewa dengan Empire XXI dibanding Studio 21 Ambarukmo Plaza. Hanya terkesan lebih elegan. Namun satu kabar gembira bagi pecinta film (daerah Jogja), film yang ditampilkan ternyata lebih up to date dibanding dengan Studio 21 Ambarukmo Plaza. Dan juga dari 6 studio yang ada di Empire XXI lebih banyak menayangkan film luar, tidak seperti Stuido 21 Ambarukmo Plaza yang lebih banyak menawarkan film Indonesia.

Satu lagi nilai plus untuk bioskop baru yang beralamatkan di Jl. Urip Sumoharjo ini adalah harga nomat yang lebih murah (Rp. 15.000) dibandingkan dengan Studio 21 Ambarukmo Plaza (Rp. 20.000), namun sepertinya ini hanya harga promo saja

Tertarik untuk mencoba? silakan cek jadwal nya di sini

bersambung...

Extreme Weekend




07 Maret 2009

Sebuah perjalanan yang tak terduga. Bagaimana tidak, kabar perjalanan baru aku terima hari Sabtu tanggal 7 Maret jam 11:00 siang via status Facebook Gombong. Aku berangkat sendiri dari Jogja pukul 17:00 naik bus Nusantara (Rp. 35.000) dan sampai di semarang (Sukun) tepat pukul 20:00. Setelah nunggu 30 menit, akhirnya mereka datang juga.

Dengan bekal seadanya, kami (Aku, Gombong, Gigih, Engkek) memulai perjalanan ke gunung Ungaran (2050 mdpl) dengan menggunakan 2 motor. Kami memilih base camp terdekat yaitu Perumasan. Darisukun kami berangkat pukul 20:30. Perjalanan melewati daerah Gunung Pati yang bukan merupakan sebuah gunung..hehehe.

1 jam perjalanan pertama terasa biasa saja, tapi setelah itu kami harus berjuang keras melewati medan yang sangat berat. Bagaimana tidak, bebatuan licin sepanjang perjalanan dengan sudut kemiringan yang cukup tinggi membuat kami (sebenernya cuma aku) berkali-kali harus turun dan mendorong motor..Namun semuanya terbayar dengan keindahan hamparan kebun teh yang segar (kan perjalanan malem..mang keliatan???).

Kami sampai di desa Perumasan pukul 22:45. Sejenak kami beristirahat di base camp Biyung, setelah kami mengisi perut dan mengisi air, kami mulai melakukan pendakian tepat pukul 00:00. Sekedar info, di atas sudah ada 3 orang teman kami (Tatag, Dono, Singgih) yang nungguin logistik yang kami bawa..hehehehe..Perjalanan malam yang sangat melelahkan (karena kami gak biasa pendakian malam). Akhirnya kami sampai di camp pukul 03:00, dan malam itu kami tutup dengan makan bersama dan tidur pulas.

08 Maret 2009

Pagi yang sangat cerah sehingga membuat tenda kita terasa panas. Saat pertama kuberanjak dari tenda, pemandangan terasa sangat menakjubkan, indah tak terbayangkan, hamparan perkebunan teh dan jajaran perbukitan yang mengelilingi kota-kota yang tersusun rapi, serta Rowo Pening yang terlihat jelas melengkapi keindahan gunung Ungaran. Itulah keindahan alam. Namun tanpa disadari, sekitar pukul 09:00 hujan turun tiba-tiba dan memaksaku dan gombong sedikit berbasah-basah ria. Dan hujanpun terus menemani hingga sore hari sehingga membuat kita mengurungkan niat kita menggapai puncak gunung Ungaran.

Pukul 17:00 kami putuskan untuk turun walaupun rintik gerimis masih cukup membasahi kami. Seperti biasa sebelum kami melakukan perjalanan, kami mengabadikan momen-momen indah bersama. Perjalanan turun kami terasa sangat cepat, kami tiba di base camp >Perumasan pukul 16:15. Karena hari sudah gelap, kami memutuskan untuk langsung mendirikan tenda. Kami menghabiskan malam dengan tawa canda yang sangat mengobati rasa lelah kami.

09 Maret 2009

Kami bangun agak kesiangan, dengan cepat kami memasak sisa logistik yang masih ada dan dilanjutkan dengan packing. dari tempat ini kami kembali berpisah (dengan rombongan Tatag, Dono dan Singgih) karena mereka akan melanjutkan perjalanan ke base camp Mawar.

kami memulai perjalanan kembali ke semarang pukul 10:45. Kami beristirahat untuk makan siang di Gunung Pati pukul 12.00, dan kami memutuskan untuk berpisah karena aku harus kembali ke Jogja secepatnya. Dari Gunung Pati aku dan Gigih langsung menuju Jogja tepat pukul 12:30. Karena aku harus tiba di Jogja secepatnya, Gigih menancap gas motor dengan kencang ditengah padatnya jalanan (aku yang dalam kondisi takut naik motor sangat merasa ketakutan). Dan akhirnya kami sampai di Jogja pukul 14:30.

Setibanya di kost kami istirahat sejenak, dan kemudian aku langsung melanjutkan perjalanan ke Jupiter Paintball. Disana teman-teman sudah menunggu karena permainan akan dimulai pukul 15:00, tapi untungnya aku tidak terlambat (thanks to Gigih).



Paintball kami mulai pukul 15:00. peserta kali ini hanya 14 orang (Apid, Cangak, Gentong, Aku, Olly, Yudha, Sigit, Harry, Klepon, Widi, Mirwan, Yaya, Coki, Salhazan -- dari kiri ke kanan). Team dibagi menjadi 2 yaitu Alpha (orange) dan Bravo (hijau). Kami menggunakan Jungle stage, yaitu arena dengan cover berbagai drum, papan, dan pepohonan, namun sayangnya kali ini semak belukar sudah mereka (provider) bersihkan, jadi sekarang tempat lebih terbuka. Tim kami (Alpha) memenangkan pertandingan dengan poin 3-1. Permainan selesai pukul 17:00, namun sayang kali ini aku kena head shot dari harry dan kehabisan peluru 2 kali. Hehehe..tapi semuanya senang.

Setelah lelah bermain paintball, kami bersama-sama makan malam di warung makan ayam (lupa namanya) di Seturan, hidangan ayam goreng kami nikmati sambil bercanda tawa bercerita tentang pertandingan tadi. Selepas makan, kami berpisah untuk kembali ke kost masing-masing.

Sampai disinilah petualangan akhir mingguku berakhir, walaupun lelah sangat terasa, namun bahagia bersama teman-teman tak akan terlupakan..

Thanks sob...

bersambung...

ShareThis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP