28 Agustus 2009

Argopuro, 15-19 Agustus 2009 (Kaskus OANC Trip)


The team :

* Andre Andika
* Dedi Kurniawan
* Muhammad Tirta Kusuma
* Qomar Ardhani


Argopuro adalah sebuah gunung dalam jajaran pegunungan Yang Timur yang berada di kawasan kabupaten Probolinggo, Jember, Bondowoso dan Situbondo. Gunung tersebut memiliki 2 puncak utama yaitu puncak Rengganis dan puncak Argopuro sebagai puncak tertingginya (3088 mdpl). Jalur pendakian resmi gunung tersebut adalah jalur Baderan yang berada di desa Baderan, kecamatan Sumber Malang, Situbondo. Jalur pendakian tersebut merupakan jalur pendakian terpanjang di pulau Jawa.

Kamis, 13 Agustus 2009
Perjalanan dimulai pada tanggal 13 Agustus 2009. kurang lebih pukul 19.00 Andre berangkat menuju Surabaya dengan kereta eksekutif Gajayana dari Bandung. Malam itu juga pukul 23.00 aku dan Qomar berangkat dari Jogja menuju Surabaya dengan bus ekonomi Mitra (Rp. 34.000) yang tak kalah garang dengan bus Sumber Kencono.


Jum'at, 14 Agustus 2009
Aku dan Qomar tiba di terminal Purabaya Surabaya pada pukul 07.00 dan melanjutkan perjalanan menuju Probolinggo pada pukul 07.30 dengan bus ekonomi Ladju (Rp.12.000). Saat bus memasuki kota Probolinggo, para penumpang bus di kagetkan oleh sebuah angkot yang tengah terbakar di pinggir jalan (Photo menyusul). Kami tiba di terminal Probolinggo pukul 09.45. Cuaca terasa cukup panas bagi kami yang tidak terbiasa hidup di daerah panas seperti Probolinggo. Sambil menunggu kedatangan bus, kami berdua menyempatkan diri menikmati sarapan pagi Soto dan Es Teh seharga Rp.10.000 di warung Sidodadi di samping terminal.

Kami melanjutkan perjalanan menuju rumah Dedi di Paiton Probolinggo menggunakan bus ekonomi (Rp. 6.000) pada pukul 10.30. Kami tiba di Paiton Gudang Garam kurang lebih pukul 12.00 dan segera di jemput oleh Dedi dengan motornya. Di rumah Dedi kami kembali check list untuk menghindari kesalahan fatal nantinya. Pukul 13.30 Andre pun tiba di rumah Dedi. Siang itu kami mendiskusikan keikutsertaan karees yang belum pasti dan tanpa kabar yang pada akhirnya kami putuskan untuk tidak memasukkan karees dalam tim karena keterbatasan waktu kami.

Pukul 16.00 kami berangkat menuju pasar Besuki dari Paiton Gudang Garam menggunakan bus ekonomi (Rp. 5.000) yang sangat penuh. Sepanjang perjalanan tersebut kami disuguhi dengan pemandangan laut lepas dengan diselingi hutan bakau yang tumbuh tinggi di pinggir jalan. Kami juga melewati sebuah PLTU yang berdiri megah di daerah yang cukup sepi itu.

Kami tiba di pasar Besuki pukul 16.30. Karena kami datang terlalu sore, kami tidak mendapatkan angkutan menuju desa Baderan. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan jasa ojek menuju Baderan (Rp. 20.000) yang mana jalan menuju desa tersebut sangat berliku dan menanjak cukup curam. Kami berangkat pukul 16.45 dan tiba di desa Baderan tepatnya di Resort KSDA pegunungan Yang Timur pada pukul 17.30.

Setibanya di sana kami disambut dengan hangat oleh pak Susiono selaku kepala Resort KSDA pegunungan Yang Timur yang sangat gemar minum kopi semalam di pagi hari. Kami berbincang dengan pak Susiono hingga pukul 22.00. Kami menginap di resort KSDA dengan biaya Rp. 2.000 / kepala (Resort termurah di dunia)

Sabtu, 15 Agustus 2009
Pagi yang cukup cerah dan udara yang segar menyapa kami di pagi itu. Kurang lebih pukul 07.00 kami menyempatkan diri untuk menikmati sarapan pagi nasi telor dan teh hangat (Rp. 5.000) di warung pertigaan di dekat Resort KSDA. Saat akan menikmati sarapan pagi, kami kedatangan 5 orang pendaki dari Surabaya (Wingga, Udin, Acong, Pak To, Buston) yang ternyata salah satunya adalah kaskuser yang juga selalu memantau thread trip Argopuro kali ini.

Pukul 09.00 setelah kami packing , berpamitan dengan pak Susiono dan berdoa, kami memulai pendakian bersama dengan 5 orang rombongan dari Surabaya dengan Andre sebagai Leader. Cuaca siang itu sangat cerah sehingga membuat kami selalu merasa kehausan, karena selama kurang lebih 4 jam pertama kami berjalan di sisi bukit bagian timur yang sangat terbuka. Pukul 13.00 kami mulai memasuki kawasan hutan yang tidak begitu rimbun, sehingga panas masih cukup menyengat kulit kami. Pukul 13.30 kami beristirahat untuk menikmati makan siang sejenak.

Pukul 14.30 perjalanan kami lanjutkan menuju Pos Mata Air II sebagai target camp hari pertama kami. Di tengah perjalanan tepatnya pukul 16.00, kami di guyur hujan yang cukup deras untuk membasahi seluruh pakaian yang kami kenakan saat itu. Dan kami memutuskan untuk berhenti sejenak di tempat yang cukup teduh. Ternyata hujan tak kunjung reda, gerimis masih saja menetes di sore itu. Kami melanjutkan perjalanan dalam kondisi basah kuyup (hanya sebagian dari kami). Pukul 17.30 kami tiba di pos Mata Air I yang ditandai dengan papan yang tertempel di sebuah pohon di kiri jalan. Karena hari sudah mulai gelap, kami memutuskan untuk bermalam di pos Mata Air I. Malam itu kami diserang oleh puluhan tikus yang berwarna kuning keemasan yang sangat lincah dalam hal mencuri makanan kami.

Minggu, 16 Agustus 2009
Setelah menyantap sarapan pagi dan packing, kami melanjutkan perjalanan menuju Cisentor sebagai target berikutnya pada pukul 10.00. Trek yang kami lalui cukup berat hingga pos Mata Air II yang berada sebelum patok kayu nomor Hm 20 dan berada pada bekas kayu tumbang yang ternyata tidak memiliki space untuk lebih dari 1 tenda.Mata air terdapat di lembah sisi kanan jalan. Kami tiba di pos Mata Air II pukul 12.00. Disana kami bertemu dengan rombongan bapak-bapak crosser. Setelah menambah persediaan air, kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi berikutnya yaitu Alun-alun Kecil (Sabana dengan ketinggian 2100 mdpl). Jalur yang kami lalui cukup menyenangkan karena landai dan beberapa kali menurun. Kami tiba di Alun-alun Kecil pukul 14.00.

Setelah beristirahat cukup lama dan berfoto-foto, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Alun-alun Besar yang juga merupakan salah satu sabana di pegunungan ini. Dalam perjalanan ini kami mulai menjumpai beberapa pohon Edelweiss yang bunganya baru saja mekar. Kami tiba di Alun-alun Besar pada pukul 16.00. Pemandangan di Alun-alun besar sangat indah. Sedikit menyerupai default background Microsoft Windows XP.





Pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Cikasur dan tiba pada pukul 18.30. Sebuah sabana besar yang konon akan di jadikan sebuah bandara pada jaman penjajahan Belanda. Di sabana tersebut terdapat sebuah sungai yang cukup besar dan di sana terdapat banyak selada air yang sangat segar. Karena hari sudah gelap, kami memutuskan untuk bermalam di Cikasur. Malam itu aku dan Qomar menerima tantangan menarik dari Andre untuk berjaga malam dengan mengenakan celana pendek, kaos tipis, dan sarung hingga pukul 04.00 pagi dalam suhu 7°C. Dengan santai kami menerima tantangan tersebut dan berhasil memenangkan tantangan tersebut.





Senin, 17 Agustus 2009
Beruntungnya salah satu teman kami dari rombongan Surabaya yang melihat 4 ekor burung Merak berjemur di Cikasur pagi itu. Setelah menyentap sarapan pagi singkat, tutup Trangia Qomar sempat hilang, akhirnya aku dan Qomar tertinggal dari barisan. kami mulai melanjutkan perjalanan menuju Cisentor berdua pada pukul 10.30. Jalur yang kami lalui bervariatif, menanjak dan menurun. kami mengenakan pakaian lengkap dikarenakan banyaknya semak belukar yang menghalangi jalan. Tak ketinggalan tanaman penyengat yang biasa disebut pohon Djancuk juga banyak terdapat di jalur ini. Jalur yang paling berbahaya ada di punggungan sebelum tiba di Cisentor. Jalur tersebut sangat sempit dan berada di sisi jurang, terlebih saat melewati jembatan yang terbuat dari sebuah pohon besar yang tumbang, kami harus ekstra hati-hati melewati jembatan tersebut.



Kami tiba di Cisentor pukul 14.00. Cisentor adalah sebuah lembah dengan sungai yang mengalir cukup deras di dasar lembah tersebut. Di Cisentor inilah pertemuan dari jalur pendakian Baderan dan Bremi. Pertemuan jalur tersebut ada di samping pos Cisentor. Karena waktu tidak memungkinkan lagi, kami memutuskan untuk bermalam di Cisentor. Alhasil kami tidak mengibarkan bendera merah putih dan kaskus OANC pada tanggal 17 Agustus. Sore itu juga rombongan dari Surabaya yang sedari awal pendakian selalu bersama kami tetap melanjutkan perjalanan ke puncak Argopuro dan kembali ke Cisentor di malam hari.

Selasa, 18 Agustus 2009
Pagi yang sangat dingin terpaksa harus kami lawan untuk mencapai puncak Argopuro. Tepat pukul 06.45, tanpa sarapan kami berangkat menuju Rawa Embik. Sebuah kesalahan fatal dimana kami tidak menyempatkan diri untuk mengisi perut kami, dan ternyata Andre yang membawa satu-satunya carrier hanya berisi 2 batang cokelat yang mengakibatkan kondisi fisik kami menurun drastis hati itu.

Perjalanan menuju Rawa Embik cukup mudah tanpa beban di punggung kami. Jalan yang kami lalui cukup landai dengan pemandangan hutan Pinus dan Edelweiss di sepanjang perjalanan diselingi beberapa sabana kecil. Kami tiba di Rawa Embik pada pukul 08.00. Rawa Embik adalah sebuah sabana dengan sungai kecil sebagai sumber air tertinggi di gunung Argopuro. Setelah beristirahat dan mengambil air di sungai, kami melanjutkan perjalanan menuju persimpangan puncak pada pukul 08.30. Kami kembali di suguhi dengan pemandangan Edelweiss dan Pinus yang cukup lebat. Namun kali ini kami harus ekstra hati-hati dengan pohon-pohon Pinus kering yang ada di sekitar kami. Karena di jalur tersebut sangat banyak pohon tumbang yang menindih pohon kering lainnya.





Kami tiba di Simpang Puncak pukul 10.30. Pemandangan di Simpang Puncak cukup menarik, dimana pohon Edelweiss tumbuh di kanan dan kiri jalan di tengah sabana di antara 2 puncak yang terlihat sudah sangat dekat.

Setelah berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak Rengganis (Jalur Kiri) pada pukul 10.45. Jalur yang kami lalui cukup menanjak dan didominasi oleh bebatuan. Kami tiba di puncak Rengganis pukul 11.00. Sungguh pencapaian yang sangat membahagiakan mengingat perjalanan kami selama 3 hari sebelumnya cukup berat bagi kami. Pemandangan yang disajikan pun benar-benar dapat menghapus rasa lelah kami. Perpaduan antara sejarah, budaya, dan alam yang ada di puncak Rengganis membuat kami terkagum-kagum untuk beberapa saat.






Karena pada saat itu kondisi fisik kami cukup lemah (terlebih Dedi yang memang sedang dalam kondisi sakit), kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak Argopuro, namun Andre tetap melanjutkan perjalanannya menuju puncak Argopuro pada pukul 11.50. Setelah puas mengabadikan keindahan puncak Rengganis dalam kamera saku, kami bertiga kembali menuju Simpang Puncak pada pukul 12.00 dan tiba di Simpang Puncak pukul 12.10.

Andre tiba di puncak Argopuro sebagai delegasi dari tim kami pada pukul 12.15 dan mengabadikan puncak tersebut dalam beberapa foto (menyusul) selama 15 menit. Pukul 12.30 Andre beranjak dari puncak Argopuro menuju Simpang Puncak dimana kami bertiga tertidur di bawah pohon Pinus menunggu Andre. Andre tiba di Simpang Puncak pada pukul 12.45. Setelah beristirahat, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Cisentor pada pukul 13.30 dengan kondisi lapar. Pukul 14.00 kami tiba di Rawa Embik dan beristirahat sejenak. Kami melanjutkan perjalanan pada pukul 14.30 dan tiba di Cisentor pada pukul 15.00. Karena kondisi badan kami dan waktu yang tidak memungkinkan, kami kembali memutuskan untuk bermalam di Cisentor.

Rabu, 19 Agustus 2009
Pagi itu kami tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, kami menyantap sarapan bersama sambil mendiskusikan rencana perjalanan selanjutanya. Disitu muncul sedikit perdebatan alot antara keputusan Andre untuk bermalam di Taman Hidup apapun resikonya dan keputusan untuk langsung menuju Bremi karena keadaan Dedi kurang baik. Perbedaan pendapat itu terus berlanjut sepanjang hari itu.

Kami memulai perjalanan turun pada pukul 10.00 menuju Aeng Poteh (Air Putih), yaitu sebuah sungai kecil di sebuah lembah di jalur Bremi. Jalur menuju Aeng Poteh cukup landai, Namun kami harus mengenakan pakaian lengkap untuk menghindari luka goresan semak belukar yang tumbuh tinggi di sepanjang jalan menuju Taman Hidup. Kami tiba di Aeng Poteh pukul 11.00 sembari sejenak beristirahat dan mengganti air kami karena air dari Cisentor kurang segar.

Pukul 11.15 kami melanjutkan perjalanan menuju Cisinyal, sebuah tempat dimana hampir semua sinyal handphone cukup kuat diterima. Perjalanan menuju Cisinyal sangat berat, dimana kami harus mendaki (dalam perjalanan turun) beberapa punggungan bukit yang cukup curam dan menghindari pohon Djancuk yang tersebar dimana-mana. Formasi kali itu pun turut berubah, Andre yang selama ini menjadi leader berada di belakang dan Dedi sebagai leader.

Kami tiba di Cisinyal pada pukul 12.15. Pada saat kami tiba di Cisinyal, kami melihat sebuah pemandangan menyedihkan, dimana sebuah bukit (diluar jalur pendakian) di sisi kiri pandangan lurus dari Cisinyal mengalami kebakaran hutan. Langsung saja aku menghubungi pak Susiono untuk mengabarkan kebakaran tersebut, namun sayang pak Susiono saat itu juga sedang dalam pendakian gunung Argopuro untuk pemantauan.

Kami kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 12.30 di tengah terik matahari. Jalur yang kami lalui berikutnya sangat bertolak belakang dengan jalur sebelumnya, jalur ini menurun sangat curam, cukup untuk menggetarkan lutut kami. Perjalanan terasa sangat panjang dan membuat kami frustasi. Kepenatan tersebut hilang saat kami memasuki kawasan hutan lebat berlumut tebal yang ada di sekitar Taman Hidup. Hutan tersebut sangat indah dan sejuk, jalurnya pun landai. Sayangnya kami tidak sempat mengabadikannya dalam foto.



Pukul 16.00. Kami tiba di Taman Hidup. Sebuah Danau yang cukup besar di tengah pegunungan Yang Timur. Dengan hutan lebat yang mengelilinginya menjadikan danau ini sangat indah dan sejuk. Setelah kami mengambil air cadangan untuk melanjutkan perjalanan turun dan berfoto-foto, akhirnya Andre setuju dengan keputusan kami untuk melanjutkan perjalanan. Mungkin dikarenakan kencangnya angin yang bertiup dan tidak ada satu orang pun di Taman Hidup.

Air di danau ini terlihat cukup keruh, tapi itu tak berarti air danau ini kotor. Seperti kata-kata yang keluar dari mulut pak Susiono "Alam itu tidak kotor, hanya manusia yang mengotorinya, toh kotornya alam kotor yang organik dan tidak berbahaya". Airnya pun sangat dingin meskipun ketinggian danau ini tidak setinggi sungai di Cisentor. Meskipun Saat itu matahari masih menyinari sebagian sisi danau, dingin terasa menusuk hingga tulang jari tangan saat aku mengambil air.

Pukul 16.45 sore itu kami bergegas melanjutkan perjalanan kami karena waktu yang terus berputar dan angin di Taman Hidup sore itu yang cukup membuat bulu kuduk kami berdiri. Jalur yang kami lalui berikutnya tetap berupa hutan lebat, namun kali ini dengan tingkat ke-curam-an yang tinggi, membuat lutut kami semakin bergetar.

Hari pun mulai gelap, senter dan Headlamp pun disiapkan. Formasi berjalan kami pun kembali berubah. Andre tak lagi berada di posisi belakang karena dia terlihat mulai melemah. Perjalanan itu cukup melelahkan bagi kami dan membuat mental kami cukup jatuh, selain karena kondisi fisik yang sudah sangat lelah, kami dibingungkan oleh percabangan jalan yang sangat banyak. Sebuah pilihan yang berat untuk bertahan di Taman Hidup atau melanjutkan perjalanan dalam kondisi fisik yang lemah di malam hari. Mungkin dapat dikatakan sebagai sebuah kesalahan yang harus kami lakukan pada saat itu.

Karena keterbatasan info yang kami miliki tentang jalur yang harus kami ambil setelah Taman Hidup, kami memutuskan untuk bermalam dimanapun kami sampai jika tidak menemui tanda perkampungan pada pukul 21.00. Namun setelah melalui perjalanan malam yang cukup melelahkan, kurang lebih pukul 19.30 kami mulai memasuki hutan produksi karet dan melihat lampu perkampungan. Saat itu harapan mulai muncul dan menghapus keraguan kami.

Kami terus berjalan menembus malam dalam kelelahan yang berat. Andre mulai terlihat melemah. Dia sempat terjatuh seperti orang pingsan, kontan kami menolongnya dan akhirnya carrier yang dia gunakan kami lepas dan kami bawa secara bergantian supaya Andre dapat berjalan dengan baik. Tatapannya kosong, mukanya pun sangat pucat, sebuah keheranan yang sangat besar bagi kami. Andre yang pada saat pendakian sebagai leader dan berjalan begitu gagah dan cepat seperti anggota marinir yang kerap melatih fisik mereka di gunung ini, berubah menjadi Andre yang seperti seorang pendaki pemula yang mengalami frustasi pada pendakian pertama.

Setelah 1 jam berputar-putar di ladang penduduk dan kebingungan arah, kami mengambil keputusan untuk "nyasak" jalur di ladang. Aku dan Qomar yang masih cukup memiliki tenaga mencari jalur terdekat menuju perkampungan. Alhasil kami menemukan jalan pintas yang tidak lazim. Kami tiba di perkampungan kurang lebih pada pukul 20.30 tepat di belakan rumah warga.

Kami sangat bahagia saat tiba di perkampungan. Dengan kondisi yang lemah kami berjalan mencari warung yang masih buka malam itu. tapi naasnya kami tiba terlalu larut hingga tak ada lagi warung makan yang buka.

Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan menuju Polsek Bremi, dalam perjalanan tersebut andre kembali hampir terjatuh dan karena dia kembali membawa carriernya sendiri, jalannya pun tak lagi bisa lurus. Akhirnya kami melepas carriernya lagi dan Qomar menopang jalannya sambil membawa carrier Andre dan aku memanggul carrier Qomar yang cukup ringan, sedangkan Dedi kami tugaskan untuk mencari warung. Setibanya di Polsek, kami segera membeli mie dan telor serta minuman segar di toko depan Polsek karena memang tidak ada lagi satupun warung makan yang buka. Kami tiba di Polsek Bremi pukul 21.00. Kami memutuskan untuk bermalam di Polsek Bremi. Malam itu kami beristirahat cukup nyaman meskipun hanya beralas matras dan SB.

Kamis, 20 Agustus 2009
Kami menikmati sarapan pagi nasi daging dan teh hangat (Rp.6.000) di warung lesehan yang berjarak kurang lebih hanya 100 meter dari Polsek Bremi pada pukul 08.00 (Bremi - Pajarakan Rp. 9.000, Bremi Probolinggo Rp. 12.000). Di warung itu kebetulan ada bus jurusan Bremi Probolinggo yang sedang parkir menunggu penumpang, langsung saja kami menaiki bus tersebut pada pukul 08.30 setelah menikmati sarapan pagi. Aku, Qomar dan Dedi menuju Pajarakan yang merupakan pertigaan jalan raya Probolinggo - Banyuwangi ke Bremi karena kami akan singgah sejenak di rumah Dedi, dan Andre menuju Probolinggo karena harus mengejar kereta ke Bandung. Kami tiba di Pajarakan pada pukul 09.30, disitulah kami berpisah dengan Andre.

Kami bertiga melanjutkan perjalanan ke rumah Dedi dan tiba di sana pada pukul 10.15 dengan menggunakan bus ke Paiton Gudang Garam (Rp. 4.000) dan angkot menuju rumahnya (Rp. 3.000). Setelah menyalin foto yang ada di kamera Dedi, beristirahat dan makan siang, aku dan Qomar melanjutkan perjalanan kembali ke Jogja pada pukul 14.00 dengan bus menuju Surabaya (Rp. 18.000) langsung karena kami mendapat bus jurusan Banyuwangi-Surabaya. Kami tiba di Terminal Purabaya Bungurasih Surabaya pukul 20.00 dan melanjutkan perjalanan ke Jogja dengan bus patas Eka (Rp. 62.000) pada pukul 22.00.

Kami tiba di Terminal Giwangan Jogja pukul 05.00. Dari situ kami berpisah karena tujuan kami berbeda. Qomar menggunakan bus jalur 15 dan aku menggunakan bus Trans Jogja (yang baru pertama kali ini aku naiki) menuju perempatan Kentungan (Rp.3.000). Aku tiba di kost pada pukul 07.00 pagi.

...KEINDAHAN ARGOPURO DAN PERJUANGAN PANJANGNYA TAK AKAN HILANG DARI INGATAN...

...JANGAN PERNAH BERUSAHA UNTUK MENAKLUKKANNYA, RESAPILAH KEINDAHANNYA DALAM JIWA...


Thanks to :

* Tuhan YME
* All OANCeh
* Rombongan Surabaya (Yang setia menemani perjalanan kami)
* Pak Susiono (Atas semua info dan ijin yang diberikan)
* dan teman-teman semua yang mendukung kami.

bersambung...

11 Agustus 2009

Jalan-Jalan Ke Bandung

Sebuah perjalanan ke kota kembang yang sangat berkesan bagiku. Menikmati indahnya alam Bandung sambil bercanda tawa bersama teman-temanku.

Tim Jogja
Ndut (Paradise_savana)
Chamot (Cah_Segoro)
Dani (kopi_jahe)
Tirta (tirta13)

Kamis, 06 Agustus 09
Setelah sempat kebingungan karena aku datang pas kereta udah di stasiun, akhirnya kami berangkat dari stasiun lempuyangan Jogja pukul 21.10 WIB (tumben keretanya on time) naik kereta ekonomi Kahuripan. Bodohnya diriku, ternyata tiket keretanya ketinggalan sama temen yang nunggu di depan stasiun, untungnya masih boleh bayar di atas kereta...lebih murah juga...cuma kena Rp.20.000.hehe. Tapi karena kami duduk di gerbong makan, jadi kami musti nambah Rp.20.000 lagi untuk dapet makan n minum


Jum'at, 07 Agustus 09
Setelah 11 jam diatas kereta yang sangat penuh, akhirnya kami tiba di stasiun Kiara Condong pada pukul 08.00. Begitu kami keluar dari kereta, ternyata banyak banget manusia ber-carrier- besar turun dari kereta. Mereka juga para peserta JPI (Jambore Petualang Indonesia) yang datang dari Jogja.

Naasnya, ternyata jemputan kami gak sesuai yang di harapkan. Jemputan si Ndut, Chamot, dan Dani di telp gak nyambung, jemputanku (si Andre Andhika) malah jemputnya di stasiun Bandung Kota. Untungnya semua bisa dikendalikan berkat mas Ube dan Kiky yang jemput Ndut, Chamot, dan Dani. Tepat pukul 09.00 kami semua udah sampe di tempat tujuan istirahat kami.


Berdiri
  • Edi (Ediablo)
  • Ari (It_Artya)
  • Martin (Tien2005)
  • Teh Cerry
  • Ndut (Paradise Savana)

Duduk
  • Kiky
  • Dani (Kopi Jahe)
  • Chamot (Cah Segoro)
  • Tirta (Tirta13)
  • Andre (AndreAndhika)

Hari Pertama kami di Bandung cukup menyenangkan. Kami berkumpul bareng-bareng anak-anak OANC Bandung di BIP pukul 19.00. Canda tawa terlepas disana mengingat selama ini kami cuma biasa ngobrol di Kaskus aja. Malem itu kami menyempatkan diri berfoto2 bareng di depan BIP.

Pukul 22.00 kami pindah tongkrongan ke Circle K samping Eiger (Karena udah di usir petugas BIP ). Disitu kami kedatangan 1 lagi anak OANC dari Jakarta si Ade (Si cantik clara) di jemput Edi di stasiun Kiara Condong, padahal dia di Stasiun Bandung Kota. Obrolan makin rame aja tu malem...makin malem makin panas....

Sabtu, 08 Agustus 09
Karena kami butuh istirahat demi jaga stamina buat JPI esok harinya, kami akhirnya pindah tempat ke sekre Mapak Alam Univ Pasundan. yang cewek pulang ke kost. Sekitar pukul 02.00 si Yoyo (Y2YO) dateng dari Jakarta dan di jemput Edi (Tukang Ojek) di pool travelnya. Kami ngobrol2 sampe pagi n sampe ketiduran semua...

Pukul 05.30 aku dan andre sempet jalan2 pagi n mampir sarapan di bubur ayam Mang Oyo . cukup Rp.9.500 dapet bubur ayam n teh pahit anget sambil menikmati pagi di Bandung yang ternyata gak dingin-dingin banget..

Setelah bangun kesiangan dan packing barang, kami berangkat menuju Ranca Upas sekitar pukul 10.00. Carter angkot Rp.150.000 dari Bandung ke Ranca Upas. Kami tiba di Ranca Upas Pukul 12.30. Hampir aja kami telat ikut kegiatan pilihan yang termasuk kegiatan utama. Tapi untungnya kami bisa ikut walaupun aku, ade, dan dani salah tempat. niatnya ambil jurnalistik, masuknya Survival . Kegiatan dimulai pukul 13.00 - 17.00. Si Chamot sama Ndut sebagai kapten kapal bertugas jaga tenda .


Kegiatan malam di lapangan cukup seru, ada riyani n shiva presenter JP. ada kang Bongkeng, kang Heri, dll.rame deh pokoknya..


Minggu, 09 Agustus 09

Acara pertama hari itu penanaman pohon. yang ngikut cuma aku, Yoyo, sama Chamot. mulai dari jam 08.00-09.00. Abis tu acara fun games (sayangnya kami gak ikut) kami cuma ikut nonton aja...sapa tau ada yang bening


Acara penutupan JPI dimulai sekitar pukul 13.00-15.00. acara penutupannya lumayan seru, si Chamot dapet kaos gratis gara2 nyanyi Djanc*k sambil joget di depan panggung.. Begitu acara penutupan selesai, kami langsung naik ke truk TNI yang disediakan panitia untuk drop peserta ke terminal leuwipanjang Bandung. Kecuali si Edi yang dah pulang duluan

Kami tiba di Terminal kurang lebih pukul 17.00. Dari situ kami mulai berpisah. Ade langsung pulang ke Jakarta, Ndut, Chamot, Dani langsung pulang ke Jogja, aku dan Yoyo bareng sama Abi (mapakalam), Ayu, Lia naik bus damri yang super duper sempit banget menuju Eiger buat transit barangku yang seabrek...

Di Eiger aku sama Yoyo dah di jemput Andre. abis ngobrol bentar sama Ari (Si Artis Sibuk Shooting), Yoyo balik ke kost temennya, aku balik ke rumah andre. Sambil nunggu si Ngguh dateng, aku ketiduran di rumah Andre.


Senin, 10 Agustus 09
Pagi-pagi jam 05.00 si Ngguh sampe rumah Andre langsung ngomel-ngomel. Ternyata si andre ketiduran sampe lupa jemput Ngguh di terminal, alhasil si Ngguh nunggu di terminal sendirian selama 3 jam

Edi dateng ke rumah sekitar pukul 10.00. seharian kami ngobrol banyak n sharing pengalaman di depan rumah Andre. seneng rasanya bisa ngobrol bareng..

Sore jam 17.00 si Ngguh akhirnya pulang ke jakarta di anter si Edi (sekali lagi tukang ojek..) ke terminal. Gak lama abis tu giliranku pulang ke Jogja dianter Andre (jangan percaya klo dia bilang "Jalan aja..deket kok" ). Sampe di pool Kramat Jati jam 17.15. Bus berangkat jam 18.30 sampe di Jogja pukul 04.30



Thanks to :
  • Chamot
  • Ndut
  • Dani
  • Ade
  • Andre
  • Edi
  • Ari
  • Martin
  • Ngguh
  • Yoyo
  • Ube
  • Kiky
  • Abi
  • Ayu
  • Lia
  • Piping dkk (Makasi hidangan malamnya..)
  • JPI
  • Eiger (numpang transit)
  • MapakAlam (makasi dah nyediain tempat istirahat)
  • Circle K (numpang Nongkrong )
dan temen-temen semuanya...

bersambung...

04 Agustus 2009

Selamat datang kembali "aku"

Lama rasanya kita tak berjumpa...
Lama rasanya kita tak bersapa...
Lama rasanya kita tak bersama...
Lama rasanya kita tak bersua...

Hoho...itulah yang ada di benakku saat kembali membuka blog ini. Memang benar aku sudah cukup lama meninggalkan blog ini yang disebabkan oleh beberapa hal yang cukup baru dalam hidupku. Aku harap tulisan ini dapat menumbuhkan kembali semangat menulisku

Kepada seluruh teman-teman bloger, mohon maaf klo aku lum sempet berkunjung kemaren-kemaren...semoga saja teman-teman memaafkanku..:D

bersambung...

23 Juni 2009

Lapak pertama


Alhamdulillah, akhirnya lapak pertama saya terbuka juga. Dengan modal nekat saja, saya membuka sebuah lapak di kaskus.us yang memang sudah menjadi tempat mencari sesuap nasi bagi banyak orang.

Apa itu lapak?
Lapak adalah sebutan lain untuk sebuah usaha perdagangan kecil-kecilan yang biasanya di gelar di pinggiran jalan, saya juga gak tau pasti apakah bahasa itu memang resmi sebagai bahasa Indonesia, atau hanya sebatas sebutan aja. Tapi sebenarnya lapak yang saya maksud adalah sebuah usaha kecil-kecilan milik saya yang saya pasarkan di dunia maya.

Dari mana datangnya ide ini?
Mudah sekali jawabannya, ide ini ditemukan di kantong saya yang selalu kosong beberapa minggu ini, hehe. Dengan kata lain saya memiliki inisiatif membuka sebuah lapak disaat-saat saya kehabisan uang kiriman orang tua, disaat benar-benar kelaparan dan selalu ngutang sana-sini, dan menjadi benalu bagi teman-teman saya. hiks, saya sendiri sedih menulisnya.

Apa harapan saya dari lapak ini?
Saya jujur saja ingin mendapatkan tambahan uang bulanan yang sering kali habis karena memang hobi saya yang agak menguras kantong dan juga menjadi tabungan saya seterusnya. Tapi selain itu memang saya merasakan sebuah suasana baru dari lapak ini, sebuah semangat yang berbeda dari biasanya. yah, saya harap ini bisa menjadi salah satu media pembelajaran dunia bisnis. Amin

Apa yang saya jual di lapak saya?
Di lapak pertama saya ini saya menjual kaos PHOTOGRAPHER dan TRAVELER dengan desain yang cukup simpel menurut saya. memang bukan full desain saya, tapi tetep aja saya yang desain deh pokoknya.hehe..

ini dia nih kaos saya..hehe




PHOTOGRAPH HITAM


TRAVELER HITAM


PHOTOGRAPHER PUTIH


TRAVELER PUTIH



Nah...itulah barang dagangan saya yang pertama... simpel banget kan??itu karena saya gak pinter desain..hehehe

karena ini Pre-Order, jadi barang tidak langsung dikirimkan. harganya saya pasang Rp.65.000 ajah (exclude ongkir). untuk keterangan lengkapnya bisa di baca di sini niiiiiiiiiiiiiiiih

klo ada yang berminat pesan, bisa hubungi saya langsung via
Email : cpt.tirta13@yahoo.com
YM : cpt.tirta13
HP : 08562556060


semoga lapak saya ini bisa bermanfaat bagi semua orang....amiiiiin



bersambung...

09 Juni 2009

Pagi yang menakjubkan


Pagi ini memang menjadi pagi malas bagiku, dimana tidak ada jadwal yang cukup tercatat di otakku saja. Sebenarnya aku tak berniat untuk terbangun terlalu pagi, mengingat kakiku masih terasa pegal karena bermain futsal sore kemarin. Terlebih karena tidurku yang begitu pulas malam tadi hingga malas rasanya ku beranjak dari tempat tidurku yang sempit.

"Ta..Bangun, bangun Ta" teriak Yayak dari depan pintu kamarku.

Malas rasanya ku membuka pintu kamar yang terlihat sangat jauh itu, tapi tak apalah, aku bisa tidur lagi setelah membuka pintu .

"Ada apa Yak?" kutanya dengan mata belum penuh terbuka

"Gak ada apa-apa, cuma pengen bangunin aja..hehe"jawabnya sambil memalingkan badan dan beranjak dari halaman kamarku.

Huff, ternyata dia hanya iseng saja membangunkanku, kukira ada sesuatu yang penting hingga dia harus membangunkanku pagi ini. Kembali ku merebahkan badanku diatas tempat tidurku dan meninggalkan pintu kamar dalam keadaan terbuka, bunyi gesekan per kawat dipanku yang telah berumur 8 tahun ini sedikit mengganggu telingaku. Aahh..nikmat rasanya ku kembali dimanjakan selimut tipisku.

Pagi ini terasa begitu berbeda di kostku yang memang berada di kawasan pegunungan Jogja. Ya, pagi ini cuaca sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mendung menyelimuti langit yang terlihat dari tempat tidurku, angin sejuk pun bertiup perlahan seakan tak mengijinkanku kembali terlelap. Sungguh segar udara pagi ini, hingga aku tersadar dari malasku, dan tak ingin melewatkan pagi yang menakjubkan ini.

Sebotol teh dingin kubeli di toko depan kostku setelah ku cuci mukaku yang penuh mimik kemalasan pagi ini, kunyalakan laptop bututku, sambil mendengarkan lagu "Home" by Chris Daughtry, ditambah koneksi internet yang sangat menyenangkan pagi ini, tangganku tak mau berhenti menekan tiap tombol keyboard saat kumulai menulis tulisan ini.

Ya, Pagi ini cuaca begitu segarnya sehingga menghapus rasa malasku. Cuaca yang sangat bersahabat ini di tengah asrinya desa tempat ku singgah beberapa tahun terakhir ini, akan kah dirasakan oleh adik-adik kita nanti 10 tahun mendatang?Apakah pohon-pohon yang ada di sekitar kostku masih tetap ada 15 tahun mendatang?Apakah segarnya udara dan angin ini masih mau bertiup menyegarkan manusia yang entah masih punya rasa peduli dengan alam atau tidak?

bersambung...

08 Juni 2009

Penghargaan pertamaku


Ini adalah penghargaan pertama yang saya terima untuk blog AirBunga87 ini. penghargaan Bertuah Award 2009 ini saya dapatkan dari GerlNich (Terimakasih banyak). Senang rasanya mendapatkan penghargaan ini, jujur saya suka dengan desain penghargaan tersebut.

Lalu apa sebenarnya yang saya dapatkan dari penghargaan ini?


Saya mendapatkan sebuah dukungan dari teman-teman (yang telah dan akan memberikan penghargaan) sesama bloger yang pastinya semakin menumbuhkan semangat pada diri saya untuk menulis dengan lebih baik. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman bloger di seluruh penjuru nusantara

Bagaimana caranya mendapatkan peghargaan ini?

Caranya cukup mudah sebenarnya. Pertama-tama bagi saya dan teman-teman yang mendapatkan penghargaan ini wajib melakukan beberapa langkah seperti dibawah ini
  1. Buat tulisan (postingan) di blog anda tentang penghargaan ini dan memuat gambar tersebut
  2. Sebutkan pemberi penghargaan dalam tulisan tersebut beserta linknya
  3. Hadiahkan penghargaan ini ke 10 teman anda
  4. kunjungi penerima penghargaan ini dan beritahukan bahwa anda telah memberinya penghargaan
Cukup mudah bukan?

Dibawah ini adalah daftar penerima penghargaan ini :
  1. Chamot
  2. Chie Putri
  3. Valent
  4. Dins
  5. Ridwan





Berhubung teman-teman saya masih sedikit, bagi anda yang menginginkan penghargaan ini, silakan pesan di bawah ya,,,hehehe...klo bisa sih sekalian tukeran link..hehe..

Ayo siapa lagi yang mau "ijo-ijo" ini?

Terimakasih teman-teman semua...

bersambung...

Hari Laut Dunia


Mungkin hanya sedikit sekali dari masyarakat Indonesia yang mengetahui Hari Laut Dunia (World Oceans Day) yang jatuh tepat pada hari ini -08 Juni 2009-. Peringatan hari laut dunia ini sepertinya memang tidak banyak di rayakan oleh masyarakat seluruh dunia khususnya Indonesia, mungkin dikarenakan kurang populernya hari laut dunia. Sangat disayangkan mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki perairan yang luas dan kekayaan bawah lautnya yang luar biasa.

Hari Laut Dunia telah ditetapkan sejak tahun 1992 pada The United Nations Conference on Environment and Development (Earth Summit) di Rio De Janeiro, Brazil. The Ocean Project bekerjasama dengan World Ocean Network untuk membangun kesadaran pada seluruh masyarakat akan pentingnya peranan laut dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Penetapan hari laut dunia ini berbeda dengan hari laut yang dirayakan di Jepang pada 26 Juni setiap tahunnya.

Hari Laut Dunia memberikan kesempatan bagi seluruh umat manusia untuk terlibat langsung dalam melindungi masa depan yang lebih baik dengan pemikiran baru yang tentunya diikuti dengan tindakan dan keterlibatan seperti operasi bersih pantai, program pendidikan, kontes seni, festifal film, dan berbagai cara lain untuk memberikan kesadaran akan pentingnya kelestarian laut bagi masyarakat luas.

Masih hangat sebenarnya ingatan kita dengan perayaan hari lingkungan hidup dunia (Earth Environment Day) yang diperingati pada 05 Juni (tiga hari yang lalu) setiap tahunnya, seharusnya dapat sedikit menumbuhkan rasa kesadaran bagi kita akan pentingnya kelestarian alam ini. Terlebih dengan adanya beberapa perayaan lain tentang kelestarian alam seperti Earth Hour (28 Maret) dan Earth Day (22 April) yang juga hanya beberapa minggu berselang. Mulailah dari hal kecil saja

Sudah saatnya melestarikan laut yang menjadi salah satu kekayaan alam Indonesia yang tidak dimiliki negara-negara lain di dunia. Sudah saatnya Indonesia memberikan sebuah langkah tepat bagi Alam ini.

"Our Ocean, Our Responsibility"
"One Ocean, One Climate, One Future"

bersambung...

05 Juni 2009

The World Environment Day



Bumi sudah semakin tua dan membutuhkan uluran tangan kita. Itulah sebabnya beberapa organisasi dan lembaga didirikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian alam ini. Tak hanya sebatas organisasi dan lembaga yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, aksi ini pun diperingati oleh masyarakat seluruh dunia pada hari yang telah ditetapkan sebagai Earth Day, Earth Hour, dan World Environment Day.

Hari ini -05 Juni 2009- merupakan hari lingkungan hidup sedunia (World Environment Day). World Environment Day merupakan salah satu usaha yang ditetapkan oleh PBB pada 05 Juni 1972 dibawah tanggung jawab United Nations Environment Program (UNEP) guna memperingati pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

Kelestarian lingkungan memang hal yang cukup menarik jika diperbincangkan. Sebagian orang menganggap aksi seperti ini hanya membuang-buang waktu saja, dan sebagian orang menganggap aksi ini merupakan salah satu bentuk langkah mulia untuk menjaga kelangsungan hidup manusia di muka Bumi ini.
Sebenarnya apa sih manfaat dari hari-hari peringatan seperti ini bagi kelangsungan hidup sehari-hari?
Jika lebih dalam mengamati hasil yang diterima dari aksi ini, adalah sebuah gambaran kelangsungan hidup manusia yang asri dan penuh kebahagiaan, sertan tidak adanya kekerasan metropolitan yang dirasakan seperti saat ini. Gambaran tersebut dapat dirasakan ketika kita kembali kepada masa 20, 50, bahkan 100 tahun yang lalu, dimana pepohonan masih rindang menyelimuti kota, sungai-sungai mengalir jernih di pinggiran desa, anak-anak kecil berlarian senang diatas tanah yang segar.

Sangat berbeda dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Emisi gas CO2 mengepul di tengah kota, sampah-sampah memenuhi sungai yang sudah terlanjur keruh, anak-anak kecil yang hanya boleh bermain permainan digital karena orang tuanya takut terjadi sesuatu di luar sana.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki semua yang sudah terjadi?
Waktu memang tidak dapat diputar kembali, kebutuhan hidup saat ini pun sungguh berbeda dengan saat "itu". Akan tetapi beberpa langkah-langkah hidup hijau sudah banyak di publikasikan untuk turut menjaga kelestarian lingkungan ini. Versi tips hidup hijau pun sangat beragam, dari mulai tips hijau bagi pekerja kantor, hingga tips hidup hijau bagi anak kost.

Jadi mengapa harus berkata tidak jika ternyata melestarikan lingkungan hidup ini tidak sesulit yang dibayangkan?

bersambung...

30 Mei 2009

Google Page Rank ku naik


Sebelumnya saya ingin memohon maaf kepada semua teman-teman pembaca blog AirBunga87, karena dalam beberapa hari bahkan minggu ini saya belum bisa meluangkan waktu untuk menulis lagi, bahkan sekedar untuk blogwalking. Semua ini dikarenakan saya sedang giat mengejar deadline laporan KP saya yang sudah terbengkalai selama beberapa bulan. Masa vacum saya Insyaallah akan berakhir pada awal bulan depan. mohon doa dari teman-teman semua supaya saya diberikan kemudahan dalam mengerjakan laporan saya.

Kembali kepada topik saya hari ini, sesuai dengan judul, Alhamdulillah google page rankku naik. setelah lama menanti dan berusaha memberikan yang terbaik kepada para pembaca blog AirBunga87, akhirnya Google page rank (PR) blog ini naik juga menjadi 2. Senang sekali rasanya PR saya naik, mungkin karena saya sudah cukup lama menanti kenaikan PR saya dengan disertai melakukan beberapa tips dan trik untuk meningkatkan PR saya. Meskipun PR saya tidak setinggi PR teman-teman bloger lainnya, namun saya sudah sangat senang dengan kanaikan PR saya ini.

Yup. Seperti yang teman-teman ketahui, semakin tinggi PR, maka dapat dibilang semakin bagus pula blog tersebut. Semakin baik sebuah blog, maka bisa dipastikan semakin banyak pembaca blog tersebut.

Apa yang saya lakukan untuk meningkatkan PR saya?

Saya yang masih sangat pemula hanya dapat memberikan 2 jawaban saja, yaitu :
  • Perbanyak linkback ke dalam blog anda
  • Update lah konten yang ada dalam blog anda
Mungkin cukup sekian tulisan hari ini, mengingat saya harus kembali mengerjakan laporan KP saya yang sudah menanti dengan setia.

Terimakasih kepada seluruh pembaca blog AirBunga87, tanpa bantuan teman-teman sekalian, saya tidak akan bisa menjadi seperti ini. selamat bloging

bersambung...

26 Mei 2009

Sebuah catatan di atas kertas usang



Dua lembar kertas usang kembali ku temukan di antara tumpukan buku yang -hampir- tak pernah kubaca, kertas yang berisi catatan perjalanan pendakian gunung Semeru tahun 2005 aku temukan setelah 4 tahun ini aku cari. Bahagia rasanya kembali menemukan catatan itu. Ku baca dan ku baca berulang-ulang, merasakan kembali perjalanan yang penuh suka duka 4 tahun yang lalu.

Dari catatan perjalanan tersebut, aku menuliskannya dalam salah satu blogku yang lain. Memang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam kertas usang tersebut, namun tulisan ini lebih kepada informasi pendakian Semeru. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Mount Semeru is the highest volcano in Java. With his "Puncak Mahameru" peak at an altitude of 3.676 meters above sea level (MASL), the Mount is included in the Bromo Tengger Semeru National Park. This mountain is located in the city of Malang and Lumajang.

Semeru is a favorite mountaineering area for Indonesian mountaineers, because it has a great view. Crater "Jonggring Saloko" which is located on top of the "Puncak Mahameru" always blowing a smoke every 15-30 minutes, the smoke is a toxic gas that is very dangerous, the mountaineers are advised not to approach crater, and leave the summit before noon, because the wind blow towards the peak in the afternoon.

  1. Where's the interesting place?

    • Tumpang - Ranu Pani (Ranu = Lake) : off road trip with the view of under the cloud desert, Bromo mount, and Tengger mount.

    • Ranu Kumbolo : a 14 hectares lake located at an altitude of 2400 MASL, is the best place for camping with a very

    • Tanjakan Cinta (Tanjakan = climb, Cinta = love): A climb that is at the end of the Ranu Kumbolo have a myth about the love, that is if someone can climb through without a stop and turn, then his love wishes will be happen. The scenery is good

    • Oro-oro Ombo (Oro-oro = Savanna, Ombo = wide): A Savanna is a quite wide and it is surrounded by hills. It has a very interesting scene.

    • Kalimati (Kali = river, Mati = dead): A terrain at 2.700 MASL, is located in the pine forest with spectacular view of Puncak Mahameru, this place became one of the favorite areas of photography.

    • Puncak Mahameru : The highest place on the Java island, form of paving sand. Overlooking the crater "Jonggring Saloko" that blowing every 15-30 minutes, it was the most beautiful place in Semeru. It was a beautiful scenery.

  2. When to go?

    • Climbing should be done in the dry season( June, July, August, and September). Should not climb in the wet season because of frequent storms and landslides, rainy season occurs in November-April.

  3. How to get there?

    • Come to Malang by bus, train, or plane

    • Malang – Tumpang : 30 minutes, use public transport to Tumpang for about Rp. 10,000 / person. Other alternative is to charter a car transportation.

    • Tumpang - Ranu Pani : 2 hours, use the Jeep for about Rp. 30.000 / person. Other alternative is to use the vegetable truck (a little amount of people) with a cheaper price (Mr. Machis +62341787490). Bromo Tengger Semeru National Park fee is about Rp. 5,000/person

  4. Trekking Route:

    • Ranu Pani - Base camp (2.200 MASL). Ranu Pani is the Semeru mountain climbing base camp. You can spend the night in the base camp and explore porter. It was sloping climbing path.

    • Watu Rejeng. Watu Rejeng (5 KM from Ranu Pani) is a very beautiful steep stone. Scenic pines forest covered a valleys and hills are very beautiful. You also see the explotion of smoke from the top Semeru. It was sloping climbing path

    • Ranu Kumbolo (2.400 MASL). Ranu Kumbolo (5 KM from Watu Rejeng, about 5-6 hours from Ranu Pani) is the most strategic place for camping. In addition to water sources and have wood that much, Ranu Kumbolo scene is also very good. It was sloping climbing path.

    • Oro-oro Ombo. It’s a wide savanna, It was sloping climbing path, but before entering the Oro-oro Ombo, you have to climb through Tanjakan Cinta that drain enough the energy for about 30 minutes.

    • Cemoro Kandang (Cemoro = Pine, Kandang = shed). Cemoro Kandang (about 1 hour from Ranu Kumbolo) is a pine forest on the edge of Oro-oro Ombo. Road began a little steep and quite tiring, Cemoro Kandang ended in Jambangan, a few Edelweiss trees with the Savanna, and Puncak Mahameru in the peak.

    • Kalimati (2.700 MASL). Kalimati (5 KM, and about 4 hours from Ranu Kumbolo) is a savanna and a quite strategic for camping. There is also a water source Sumber Mani outside climbing routes (about 30 minutes from Kalimati). It was sloping climbing path

    • Arcopodo (2.900 MASL). Arcopodo (1.5 KM and about 2 hours from Kalimati) is a forest path with a steep ascent. Arcopodo is the last place that can be used for camping.

    • Puncak Mahameru (3.676 MASL). Puncak Mahameru (1.5 KM and about 4 hours from Arcopodo) is the top of the mountain Semeru. The road to Puncak Mahameru very steep and dangerous, as they climb a gravel path and the chasm is between. Leave the before peak hours 10:00 am, because the wind will breathe toxic gas from the crater Jonggring Saloko to Puncak Mahameru in the afternoon.

  5. Tips:

    • Use shoes and gaiters, especially Arcopodo - Peak Mahameru

    • Leave items in the last camp to make it easier to climb to the top of Semeru

    • Prepare at least 4 days of time to enjoy the climbing

    • Terms registration ascent: 2 copy of identity card

    • Semeru topograph http://mapy.mk.cvut.cz/data/Indonesie-Indonesia/Mix/Semeru.jpg


Tulisanku ini juga dimuat di : http://indonesianwild.com/semeru-highest-place-in-java/

bersambung...

ShareThis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP